Senin, 03 Oktober 2011

MARI LAKUKAN

Visi saja tidaklah cukup, visi harus didukung oleh langkah nyata. Tidaklah cukup hanya dengan menatap langkah-langkahnya; kita harus menapaki tangganya.
- Vaclav Havel
Wilma Rudolph dilahirkan dalam keluarga miskin di negara bagian Tennessee. Ketika berumur empat tahun dia menderita radang paru-paru disertai radang kronis, bahkan separuh badannya lumpuh karena polio. Ia harus menggunakan kruk dan dokter berkata bahwa dia tidak akan dapat berjalan normal lagi. Ibunya memberikan dorongan kepadanya dan mengatakan bahwa dia dapat melakukan apapun yang diinginkan jika dia yakin. Wilma berkata "aku ingin menjadi wanita tercepat di dunia". Pada usia sembilan tahun, tanpa mengindahkan saran dokter, dia membuang kruk itu dan memulai langkah pertamanya. Pada usia 13 tahun dia ikut serta dalam lomba balap pertamanya, namun dia masuk finis pada urutan terakhir. Dia mengikuti berbagai lomba balap yang lain, tapi sekali lagi dia berhasil masuk di urutan terakhir. Sampai pada suatu hari dia menjadi juara pertama. Pada umur lima belas tahun dia kuliah di Tennessee State University, dimana dia bertemu seorang pelatih. Wilma mengatakan kepadanya bahwa dia ingin menjadi wanita tercepat di cabang olah raga lari di dunia ini. Sang pelatih menjawab "Dengan semangatmu yang membara seperti itu tidak seorang pun dapat menghentikanmu." Pada olimpide tahun 1960 Wilma Rudolph yang tadinya lumpuh menjadi wanita tercepat di dunia dengan memenangkan 3 medali emas dalam nomor lari 100 meter, 200 meter dan 400 meter di cabang lari estafet.
INILAH PRINSIP-PRINSIP KESUKSESAN ITU
siapa yang percaya behwa orang yang lumpuh dapat memenangkan 3 medali emas dalam Olimpiade? Wilma Rudolph tidak pernah melihat dirinya sendiri sebagai orang lumpuh, tapi dia melihat dirinya sebagai seorang pemenang. Dia mengandalkan takdirnya dan mewujudkan impiannya dengan sungguh-sungguh. Sepanjang hidupnya dia harus mengatasi berbagai tantangan dan keputusasaan, tapi hal ini menjadi bermakna ketika dia meraih tiga medali emasnya. jika seorang lumpuh seperti Wilma Rudolph dapat membuat sesuatu yang menakjubkan, apa kelebihan yang dapat kita lakukan dengan tubuh yang sempurna?
APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN SEKARANG?
Mulai sekarang saya harus menerima kelemahan-kelemahan yang saya miliki. Apakah itu karena pemberian Allah, ketidakmampuan saya mengmbangkan bakat atau karena keteledoran saya selama ini. Kelemahan harus saya lihat sebagai titik awal menuju kesempurnaan. Dari sanalah saya harus memulai perbaikan. tidak ada manusia yang tidak memiliki kelemahan. Perbedaan antara mereka yang sukses dan mereka yang terpuruk adalah yang terakhir yang terlena dalam kelemahannya. Saya harus meneladani Wilma Rudolph. Saya layak memperoleh kesuksesan karena saya tidak membiarkan kegagalan menghentikan langkah saya meraih kesuksesan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar